Forum Lintas Suku OAP PBD Audiensi Bersama BPVP Sorong, Jalin Sinergi Pemberdayaan Masyarakat Papua Lewat Pelatihan Vokasi

waktu baca 3 menit
Rabu, 15 Okt 2025 11:51 49 Redaksi

Sorong Today – Dalam upaya mendorong pemberdayaan dan peningkatan kualitas sumber daya manusia Orang Asli Papua (OAP), Forum Lintas Suku OAP Provinsi Papua Barat Daya melakukan audiensi strategis bersama Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP) Sorong pada Rabu (15/10/2025). 

Pertemuan berlangsung di Kantor BPVP Sorong itu menjadi momen penting untuk membangun kolaborasi dalam pelatihan keterampilan yang relevan dengan kebutuhan zaman.

Rombongan Forum Lintas Suku OAP PBD diterima langsung oleh Kepala Sub Bagian Umum BPVP Sorong, Mika Bungin Bangalino, beserta jajaran. 

Dalam audiensi tersebut, dibahas berbagai peluang pelatihan yang dapat diberikan kepada masyarakat asli Papua, khususnya generasi muda, agar mampu bersaing dalam dunia kerja dan turut aktif dalam pembangunan di wilayah Papua Barat Daya.

Sekretaris Forum Lintas Suku OAP Provinsi Papua Barat Daya, Ayub Ongge, menyampaikan keprihatinannya atas minimnya akses OAP terhadap pelatihan kerja yang sesuai dengan tuntutan zaman. 

Ia menekankan perlunya pelatihan keterampilan dasar yang bersifat praktis dan aplikatif agar dapat menjadi modal penting dalam menekan angka pengangguran serta mengurangi kriminalitas.

“Ada kekhawatiran kami sebagai kepala-kepala suku bahwa banyak orang asli Papua kesulitan membawa diri dan mendapatkan pekerjaan. Maka dari itu, kami ingin pelatihan keterampilan yang up to date, sesuai dengan perkembangan pekerjaan saat ini,” ujar Ayub Ongge.

Ia menambahkan, pelatihan yang dibutuhkan harus sesuai dengan tren industri seperti migas, digitalisasi, hingga pertanian modern agar masyarakat Papua tidak tertinggal dan mampu berkontribusi secara optimal.

Menanggapi hal tersebut, Kasubag Umum BPVP Sorong, Mika Bungin Bangalino, memaparkan bahwa BPVP Sorong saat ini telah menyelenggarakan berbagai jenis pelatihan, baik secara non-boarding di kantor, maupun pelatihan tailor-made yang langsung dilakukan di lokasi masyarakat.

“Pelatihan kami gratis, peserta yang mendaftar akan diseleksi dan setelah pelatihan akan mendapatkan sertifikasi,” jelas Mika.

Ia menambahkan bahwa jangkauan pelatihan BPVP tidak hanya terbatas di Kota Sorong, tetapi juga meliputi wilayah-wilayah lain di Papua, seperti Raja Ampat, Sorong Selatan, hingga Jayawijaya. Hal ini menunjukkan komitmen BPVP dalam mendukung pemerataan pelatihan dan peningkatan kapasitas SDM di seluruh Papua.

Menanggapi usulan pelatihan di sektor migas, Mika mengungkapkan bahwa program tersebut saat ini belum tersedia, namun pihaknya terbuka untuk mengembangkan pelatihan tersebut berdasarkan masukan dari masyarakat dan pemangku kepentingan lokal.

Selain itu, ia menyebut bahwa pelatihan hidroponik dan UMKM sudah pernah dilakukan oleh BPVP Sorong, dan terbukti memberikan dampak positif bagi peserta asli Papua, khususnya dalam hal produksi dan pemasaran hasil usaha.

Lebih lanjut, Mika memperkenalkan pelatihan terbaru berbasis project-based learning yang menjadi arahan langsung dari Kementerian Ketenagakerjaan. Program ini bertujuan mencetak lulusan pelatihan yang mampu menjadi mini konsultan di bidang teknologi dan digital seperti pembuatan konten kreatif, pengembangan web, smart building, dan smart farming.

“Kami berharap kerja sama dengan Forum Lintas Suku Orang Asli Papua ini terus berlanjut agar program-program pelatihan kami semakin tepat sasaran dan mampu memberdayakan masyarakat asli Papua,” pungkasnya.

Audiensi ini menjadi tonggak awal kolaborasi antara komunitas adat dan lembaga pelatihan vokasi dalam menciptakan masa depan yang lebih baik bagi masyarakat Papua Barat Daya. 

Kedua pihak sepakat untuk terus membuka ruang dialog dan koordinasi agar program-program pelatihan yang diselenggarakan benar-benar menjawab kebutuhan riil masyarakat.

Dengan sinergi yang kuat antara pemerintah dan masyarakat adat, diharapkan ke depan lebih banyak OAP yang mampu berdaya saing tinggi, mandiri secara ekonomi, dan turut serta dalam pembangunan yang berkelanjutan di tanah Papua. (*) 

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA