Dari Timur, Suara Sastra Berkumandang, Residensi Penulisan di Sorong Angkat Budaya Lokal ke Panggung Nasional

waktu baca 2 menit
Kamis, 9 Okt 2025 00:35 57 Redaksi

Sorong Today – Semangat literasi dan budaya mekar dari Timur Indonesia. Rumah Kata Sorong, bekerja sama dengan Kementerian Kebudayaan Republik Indonesia melalui program Manajemen Talenta Nasional (MTN) Seni Budaya, resmi membuka MTN Lab yakni Residensi Penulisan Sastra di Gedung Pertemuan M Hotel Sorong, Rabu (8/1025).

Kegiatan intensif ini akan berlangsung selama empat hari, hingga 11 Oktober 2025 mendatang dan menjadi bagian penting dari Festival Sastra Sorong 2025. 

Mengangkat tema ‘Puisi, Naskah, dan Cerita Berbasis Budaya Lokal’ residensi ini menghadirkan ruang kreatif bagi 15 penulis muda terpilih dari berbagai penjuru Papua Barat Daya untuk menggali, menulis, dan merayakan kekayaan lokal dalam karya sastra modern.

Residensi ini bukan sekadar pelatihan biasa. Di bawah bimbingan para penulis kawakan seperti Niduparas Erlang, Aleksander Giyai, Merry Christine, dan Shinta Febriany, para peserta akan menyelami proses kreatif mendalam dari eksplorasi cerita rakyat hingga isu sosial kontemporer khas Sorong dan sekitarnya.

“MTN Seni Budaya dibangun untuk memastikan bahwa talenta dari seluruh pelosok Nusantara mendapatkan kesempatan yang sama untuk berkembang. Program seperti MTN Lab di Sorong ini membuktikan bahwa pusat-pusat kreativitas baru sedang tumbuh dari Timur Indonesia,” ujar Direktur Jenderal Pengembangan, Pemanfaatan, dan Pembinaan Kebudayan, Ahmad Mahendra.

Selama empat hari, para penulis muda akan meracik puisi, naskah drama, dan cerita pendek yang kaya akan nuansa budaya lokal yang mengangkat mitos, tradisi, hingga warisan lisan yang nyaris terlupakan.

Ketua Komunitas Rumah Kata Sorong, Suhardi Aras menyebut program ini sebagai langkah strategis untuk memperkuat identitas budaya Papua lewat medium sastra.

“Papua memiliki warisan cerita yang tak terbatas. Residensi ini adalah jembatan bagi penulis muda untuk menyuarakan kisah-kisah mereka ke panggung nasional, bahkan internasional,” kata Ketua Komunitas Rumah Kata Sorong, Suhardi Aras .

Sebagai penutup, karya-karya hasil residensi akan dikurasi menjadi antologi kolektif dan dipentaskan dalam Festival Sastra Sorong 2025 yang akan digelar di Drei Kinder, 11 Oktober 2025 mendatang.

Kegiatan ini menjadi tonggak penting dalam misi Rumah Kata Sorong untuk menjadikan Sorong sebagai pusat sastra berbasis kearifan lokal di Indonesia Timur.

Rumah Kata Sorong mengajak masyarakat, pelaku seni, dan budayawan untuk terus mendukung gerakan literasi ini. Karena dari Sorong, gema sastra Nusantara menemukan suaranya. (*)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA