Pemuda dan HMI: Menjadi Pilar Peradaban, Menggerakkan Arah Bangsa

waktu baca 3 menit
Selasa, 28 Okt 2025 02:54 274 Redaksi

Sorong Today, – Hari ini, bangsa Indonesia kembali diajak merenung dan menapaktilasi sebuah narasi besar: peran tak terpisahkan dari kaum muda dalam setiap babak sejarah nasional. Sejak awal pendirian republik, momentum bersejarah tak pernah lepas dari getaran semangat pemuda, menegaskan bahwa mereka adalah bagian sah dari fondasi dan kemajuan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Lahirnya Sumpah Pemuda pada 1928 bukan hanya sekadar catatan tanggal di kalender. Ia adalah manifesto kebangkitan kesadaran nasional, sebuah janji kolektif yang menjadi pemantik bagi seluruh perjuangan kemerdekaan. Dari sana, hingga gelombang reformasi, pemuda selalu menempatkan diri di garis depan, menjadi ujung tombak perubahan, dan pembaharu yang berani menolak status quo. Sejarah berulang kali membuktikan, setiap pergerakan besar, yang menuntut keadilan dan perbaikan tatanan masyarakat, selalu bermula dari idealisme murni dan keberanian berpikir kaum muda.

Dalam spektrum pergerakan itu, Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) telah lama berdiri sebagai salah satu entitas kunci yang turut membentuk karakter dan intelektualitas pemuda Indonesia. Didirikan pada 1947, tak lama setelah proklamasi kemerdekaan, HMI memposisikan dirinya sebagai laboratorium kaderisasi dan arena perjuangan intelektual bagi mahasiswa.

Selama puluhan tahun perjalanannya, HMI telah secara sistematis berupaya melahirkan sosok-sosok insan ulil albab yang memadukan kedalaman ilmu pengetahuan dengan keteguhan iman yang siap berjuang untuk terciptanya masyarakat adil makmur yang dilandasi nilai-nilai keislaman dan keindonesiaan.

HMI bukanlah sekadar perkumpulan mahasiswa biasa. Ia adalah wadah holistik yang membentuk karakter kepemimpinan, menjadi tempat persemaian gagasan-gagasan visioner, sekaligus ruang pengabdian bagi generasi muda yang sadar akan tanggung jawab sosial. Proses pembinaan di dalamnya menekankan bahwa integrasi keislaman dan kebangsaan adalah kunci untuk menjaga integritas moral dan intelektual para pemimpin masa depan.

Di tengah deru tantangan globalisasi, pesatnya laju teknologi, dan disrupsi informasi, nilai-nilai fundamental yang ditanamkan HMI semakin relevan. Semangat perjuangan yang berakar pada integritas, keadilan, dan kepedulian sosial harus terus dihidupkan. Hal ini penting agar pemuda Indonesia tidak terombang-ambing dan kehilangan jati diri di tengah arus modernisasi.

HMI menjadi saksi nyata bahwa gerakan pemuda tidak cukup hanya berbekal idealisme. Ia harus diterjemahkan menjadi komitmen nyata dalam mengawal kemajuan bangsa.

Oleh karena itu, momentum reflektif ini selayaknya menjadi seruan masif bagi seluruh pemuda Indonesia. Sejarah telah mencatat tinta emas perjuangan mereka, dan masa depan bangsa ini sebagaimana selalu terjadi berada di tangan generasi muda. Dengan memanggul semangat keilmuan, perjuangan, dan pengabdian, mari kita terus melangkah maju mewujudkan cita-cita luhur kemerdekaan.

Karena sejatinya, pemuda bukanlah sekadar penerus yang menunggu giliran, melainkan penentu arah yang menetapkan ke mana peradaban bangsa ini akan berlayar. (*)

*) Opini : Asrul Fau Kubal – Ketua HMI-MPO Cabang Sorong Raya

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA