Sorong Today – Keputusan mengejutkan datang dari tokoh seniman sekaligus politisi asal Papua, Ehud Edward Kondologit atau yang akrab disapa Edo Kondologit yang secara resmi mengundurkan diri dari keanggotaan PDI Perjuangan.
Dalam suasana yang penuh haru, Edo Kondologit menyerahkan langsung Kartu Tanda Anggota (KTA) beserta surat pernyataan pengunduran diri, Minggu (5/10/2025) bertempat di Kantor Sekretariat DPC PDI Perjuangan Kota Sorong, kepada Wakil Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bapillu) DPD PDI-P Papua Barat Daya Fredrik F.A. Marlisa disaksikan oleh Bendahara DPC PDI-P Kota Sorong Elisabeth Nauw serta sejumlah kader partai lainnya.
Keputusan Edo keluar dari PDI Perjuangan membawa kesedihan mendalam bagi para kader. Salah satu hal yang paling dikenang para kader yakni berkat tangan dingin dan peran besarnya dalam membangun gedung sekretariat DPC PDI Perjuangan Kota Sorong, yang kini berdiri megah sebagai simbol perjuangan dan dedikasi partai di wilayah tersebut.
“Hadirnya kantor yang megah ini merupakan bukti nyata kerja keras beliau serta didukung pengurus lainnya,” ungkap Bendahara DPC PDI-P Kota Sorong Elisabeth Nauw.
Elisabeth yang juga menjabat sebagai Bendahara DPC PDI Perjuangan Kota Sorong menyebut bahwa keputusan keluarnya Edo dari PDI merupakan kehilangan besar bagi seluruh kader, mengingat peran Edo bukan hanya sebagai pemimpin, namun menjadi sosok inspiratif dan pembimbing dalam perjalanan politik kader PDI Perjuangan.
“Kami merasa kehilangan figur yang luar biasa hebat, kakak bagi kami, dan putra terbaik asli Papua,” ucapnya.
Meskipun tak lagi berada dalam struktur partai, para kader sepakat bahwa komunikasi dan semangat kolaborasi akan tetap dijaga demi kemajuan Papua.
“Kami berharap komunikasi tetap terbangun. Kita masih punya tanggung jawab yang sama yakni membangun tanah Papua dan memajukan manusia di tanah Papua,” jelas Mantan Wakil Ketua II DPR Kota Sorong itu.
Kemudian, Wakil Ketua Bapillu DPD PDI-P Papua Barat Daya Fredrik F.A. Marlisa menegaskan bahwa pengunduran diri Edo dilakukan tanpa tekanan dari pihak mana pun dan telah melalui pertimbangan matang. Ia menyebut keputusan Edo sebagai langkah berat, bukan hanya bagi partai, namun juga masyarakat Papua Barat Daya.
“Hari ini, secara resmi, Saudara kita Edo Kondologit menyerahkan langsung KTA dan surat pernyataan pengunduran dirinya. Ini langkah yang sangat berat untuk kami semua,” kata Wakil Ketua Bapillu DPD PDI-P Papua Barat Daya Fredrik F.A. Marlisa.
Ia menyampaikan bahwa meskipun Edo saat ini bukan lagi kader secara struktural, jasa dan kontribusinya tak akan pernah dilupakan, termasuk saat menjabat Ketua DPC Kota Sorong selama delapan tahun dan menghadirkan berbagai kebijakan yang berpihak kepada masyarakat.
Lebih lanjut, Fredrik Marlisa menyatakan bahwa gedung sekretariat DPC PDI Perjuangan Kota Sorong akan menjadi warisan nyata perjuangan Edo dan seluruh kader yang terlibat dalam pembangunannya.
“Kehadiran Gedung DPC ini menjadi prestasi besar yang membanggakan bagi seluruh warga PDIP di kota ini,” imbuhnya.
Dalam pernyataannya, Edo Kondologit menyampaikan rasa terima kasih atas dukungan keluarga besar PDI Perjuangan selama ini dan menyebut keputusannya sebagai bentuk pengembalian amanah.
“Hari ini saya meletakkan kembali amanah ini di kantor DPC PDI Perjuangan Kota Sorong, terima kasih atas doa dan dukungannya selama ini,” kata Edo Kondologit.
Ia turut menyampaikan apresiasi kepada seluruh jajaran partai yang telah mempercayainya menakhodai DPC selama delapan tahun terakhir.
Edo Kondologit kini melangkah di luar garis partai, namun jejak dan kontribusinya akan terus dikenang sebagai bagian dari sejarah PDI Perjuangan di Kota Sorong, Provinsi Papua Barat Daya. (*)
Tidak ada komentar