Di Jeflio, Program Makan Bergizi Gratis: Wujud Nyata Kepedulian Pemerintahan Prabowo-Gibran untuk Rakyat Papua

waktu baca 3 menit
Sabtu, 18 Okt 2025 14:47 136 Redaksi

Sorong Today Perhatian Presiden Prabowo Subianto terhadap masyarakat Papua tampaknya tidak pernah surut. Dalam pemerintahan Prabowo-Gibran, kebijakan pembangunan yang inklusif dan merata kembali diwujudkan melalui program Makan Bergizi Gratis (MBG). Program ini menyentuh hingga pelosok kampung, termasuk Kampung Jeflio, Distrik Mayamuk, Kabupaten Sorong, Provinsi Papua Barat Daya.

Puluhan warga dari berbagai kalangan usia mulai dari anak-anak sekolah, ibu rumah tangga, hingga tokoh masyarakat tampak antusias menghadiri sosialisasi program Makan Bergizi Gratis yang digelar di balai kampung. Kegiatan ini juga dibarengi dengan ajakan untuk menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) di lingkungan sekitar.

Kepala Kampung Jeflio, Paul Yongki Malakabu, menyampaikan rasa terima kasih yang mendalam kepada pemerintahan pusat atas perhatian dan langkah nyata yang diberikan kepada masyarakat Papua.

“Program ini adalah bukti bahwa pemerataan pembangunan bukan sekadar wacana. Kehadiran Makan Bergizi Gratis di kampung kami menunjukkan bahwa pemerintah sungguh-sungguh ingin memastikan tidak ada rakyat yang tertinggal, bahkan di pelosok Papua sekalipun,” ujarnya.

Ia menambahkan, program ini menjadi cermin bahwa kebijakan nasional kini semakin berkeadilan. “Kami berharap program ini tidak berhenti di sini, tetapi berlanjut ke bidang lain seperti pendidikan, kesehatan, dan pemberdayaan ekonomi. Semoga pemerintahan Prabowo-Gibran terus membawa perubahan nyata bagi masyarakat Papua,” katanya.

MBG, Fondasi Menuju Indonesia Emas 2045
Program Makan Bergizi Gratis (MBG) bukan sekadar bantuan pangan instan. Di baliknya, tersimpan visi besar untuk membentuk generasi Indonesia yang sehat, cerdas, dan produktif.

Skema ini menjadi bagian penting dari upaya pemerintah dalam mewujudkan cita-cita Indonesia Emas 2045 yakni Indonesia yang maju, berdaulat, dan berkeadilan sosial.

Dengan memberikan akses makanan bergizi kepada anak-anak sekolah, terutama di wilayah pedalaman dan tertinggal, pemerintah berupaya memutus rantai kemiskinan dan kekurangan gizi sejak dini. Gizi yang cukup akan berpengaruh langsung terhadap tumbuh kembang anak, meningkatkan konsentrasi belajar, serta menurunkan angka stunting yang masih menjadi tantangan nasional.

Program ini juga mendorong pemberdayaan ekonomi lokal. Bahan pangan untuk MBG diharapkan bersumber dari petani, peternak, dan nelayan sekitar. Dengan demikian, ekonomi desa ikut berputar dan masyarakat memperoleh manfaat ganda baik dari sisi kesehatan maupun kesejahteraan.

Tokoh muda Moi, Zakarias Kokmala, melihat program ini sebagai bentuk kehadiran negara yang nyata bagi rakyat kecil. Menurutnya, Makan Bergizi Gratis tidak hanya menyentuh perut masyarakat, tetapi juga hati mereka.

“Selama ini kami di Papua sering merasa jauh dari pusat. Tapi dengan program ini, kami merasa diperhatikan. Anak-anak kami bisa makan dengan cukup, belajar dengan semangat, dan tumbuh menjadi generasi yang kuat,” ujarnya.

Zakarias menilai, manfaat program MBG sangat luas. Selain meningkatkan kesehatan anak-anak, program ini juga memperkuat solidaritas sosial di tingkat kampung. “Warga kini lebih peduli terhadap sesama. Kami saling membantu agar program ini berjalan baik. Bahkan, ibu-ibu kampung ikut terlibat dalam memasak dan menyiapkan makanan setiap harinya,” tambahnya.

Ia berharap pemerintah daerah dapat terus mengawal implementasi program ini agar tepat sasaran dan berkelanjutan. “Harapan kami, tidak hanya anak sekolah yang merasakan manfaat, tetapi juga lansia dan kelompok rentan lainnya. Ini adalah wujud keadilan sosial yang sesungguhnya,” katanya dengan penuh semangat.

Kehadiran program Makan Bergizi Gratis di Kampung Jeflio membuktikan bahwa perhatian pemerintah pusat tidak berhenti pada wacana politik, melainkan diwujudkan melalui tindakan konkret di lapangan. Program ini tidak hanya memberi makan, tetapi juga menumbuhkan harapan baru harapan akan generasi Papua yang sehat, berdaya, dan siap berkontribusi bagi masa depan bangsa.

Dalam semangat gotong royong dan kepedulian sosial, masyarakat Papua kini menjadi bagian dari perjalanan panjang menuju Indonesia Emas 2045.

Sebuah masa depan di mana setiap anak, tanpa memandang asal-usul dan latar belakang, memiliki kesempatan yang sama untuk tumbuh, belajar, dan bermimpi besar bagi negerinya. (*)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA