Sorong Today, Sorong – Pertemuan Raya Senior Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (PNPS GMKI) resmi dibuka di salah satu hotel di Kota Sorong, Papua Barat Daya, Rabu (26/11/25).
Forum dua tahunan yang mengangkat tema “Meneguhkan Perjuangan demi Keadilan dan Kesejahteraan Bangsa” ini menjadi wadah strategis bagi para senior GMKI untuk merumuskan gagasan, merespons isu-isu kebangsaan, serta memperkuat kontribusi terhadap pembangunan nasional maupun daerah.
Pertemuan raya ini dijadwalkan berlangsung hingga Minggu (30/11/25) dan dihadiri ratusan senior GMKI dari berbagai daerah di Indonesia.
Gubernur Papua Barat Daya, Elisa Kambu, yang hadir sekaligus membuka acara, menyampaikan rasa syukur karena provinsi termuda di Indonesia tersebut diberi kehormatan menjadi tuan rumah PNPS GMKI 2025.
“Keputusan menjadi tuan rumah bukan hal sederhana, tetapi melalui pergumulan panjang dan rasa tanggung jawab terhadap tanah Papua,” ujar Elisa Kambu.
Ia menilai kehadiran para senior GMKI membawa berkat tersendiri bagi Papua Barat Daya yang kini memasuki usia tiga tahun. Dalam sambutannya, Gubernur juga menyinggung perjalanan panjangnya sebagai kader GMKI hingga dipercaya memimpin provinsi.
“Walau saya tidak pernah menjadi ketua cabang, tetapi saya bangga sebagai output GMKI. Banyak pelajaran hidup saya dapatkan dari organisasi ini,” imbuhnya.
Mantan Bupati Asmat dua periode itu mengajak seluruh senior dan kader GMKI untuk terus menghadirkan dampak positif dalam kehidupan sosial, politik, dan pembangunan bangsa.
“Tuhan kita besar. Yang tidak mungkin katakan mungkin. Tugas kita tetap menjadi terang yang mengusir gelap,” tegasnya.
Kemudian, Ketua Pengurus Pusat Senior GMKI, Febry Calvin Tetelepta menyampaikan bahwa PNPS 2025 menjadi momentum penting untuk melakukan refleksi, konsolidasi, dan penguatan komitmen para senior terhadap organisasi.
Ia menjelaskan bahwa penentuan waktu penyelenggaraan PNPS pada 26–30 November sudah melalui pertimbangan matang, terutama menyesuaikan sejumlah agenda besar gerejawi di Papua pada Oktober lalu.
Menanggapi berbagai pertanyaan publik mengenai sikap GMKI terhadap isu politik terkini, Febry menegaskan:
“Banyak isu politik tidak kami tanggapi bukan karena takut, tetapi karena organisasi ini didesain menjadi ruang bertemu, berdoa, dan berbagi bersama,” tuturnya.
Dirinya menekankan bahwa salah satu komitmen besar Senior GMKI adalah mendukung pembangunan daerah, terutama Papua yang kerap menghadapi tekanan fiskal.
“Jika transfer daerah dipotong pusat, pembangunan di Papua pasti ikut terhambat. Tugas kita mendoakan, mendorong, dan membantu pemerintah daerah,” katanya.
Pada kesempatan tersebut, dirinya memberikan apresiasi kepada seluruh panitia dan mitra yang telah bekerja keras demi menyukseskan forum nasional ini.
Pertemuan Raya Senior GMKI 2025 diharapkan menjadi wadah merumuskan rekomendasi dan pemikiran strategis untuk memperkuat peran kader GMKI dalam pembangunan bangsa, antara lain:
Dengan kehadiran tokoh-tokoh senior GMKI dari seluruh Indonesia, Sorong menjadi arena penting bagi lahirnya gagasan-gagasan besar yang dapat mendorong perubahan di tanah Papua dan Indonesia secara keseluruhan. (*)
Tidak ada komentar