Sorong Today, Sorong – Pemerintah Provinsi Papua Barat Daya (Pemprov PBD) memberangkatkan sebanyak 80 tokoh agamauntuk mengikuti perjalanan umroh dan wisata rohani pada bulan Desember 2025.
Program ini diumumkan langsung oleh Gubernur Papua Barat Daya Elisa Kambu saat peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-3 Provinsi Papua Barat Daya yang digelar di Alun-alun Aimas, Kabupaten Sorong, Senin (8/12/25).
Dari total peserta, 30 orang akan melaksanakan ibadah umroh di Tanah Suci, sementara 50 lainnya mengikuti wisata rohani ke Israel.
Seluruh rombongan akan diberangkatkan melalui Bandara Internasional Domine Eduard Osok (DEO) Sorong menuju embarkasi sebelum melanjutkan perjalanan internasional.
Gubernur PBD Elisa Kambu menegaskan bahwa program ini merupakan bentuk dukungan pemerintah daerah terhadap upaya penguatan kehidupan beragama, toleransi, serta pembinaan spiritual masyarakat lintas denominasi di Papua Barat Daya.
“Kita akan memberangkatkan tokoh agama. Ada yang umroh dan ada yang wisata rohani ke Israel. Yang umroh ini 30 orang, dan wisata rohani ke Israel 50 orang. Akan berangkat bulan ini,” ujar Gubernur Elisa Kambu.
Ia menambahkan bahwa perjalanan spiritual ini tidak hanya menjadi sarana memperdalam iman, tetapi juga kesempatan bagi para peserta untuk berperan sebagai duta daerah yang membawa nilai-nilai positif Papua Barat Daya ke kancah internasional.
“Kami semua mengharapkan Bapak-Ibu berangkat ke sana harus aktif, disiplin, fokus. Ingat, berdoa untuk tempat yang kamu pergi tapi juga berdoa untuk kita di sini,” pesannya.
Selain itu, Elisa turut menekankan pentingnya menjaga sikap dan integritas selama berada di negara tujuan.
“Sampai di Tanah Suci maupun di Israel, agar Bapak-Ibu sekalian dapat menjaga nama baik Papua Barat Daya, nama Indonesia, nama keluarga, dan nama diri. Tuhan senantiasa menyertai dalam perjalanannya. Sampai ketemu lagi di Papua Barat Daya,” tuturnya.
Program keberangkatan tokoh agama ini merupakan salah satu agenda strategis Pemprov Papua Barat Daya dalam memperkuat toleransi, kerukunan, dan kualitas spiritual masyarakat di provinsi ke-38 Indonesia tersebut.
Pemerintah berharap sepulangnya dari perjalanan rohani, 80 tokoh agama dapat menjadi teladan dan penggerak keharmonisan di tengah masyarakat. (*)
Tidak ada komentar