Sorong Today, Sorong – Yayasan Pulau Doom Papua kembali menggelar kegiatan Tour Santa Claus sebagai bagian dari rangkaian perayaan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 di wilayah pelayanan Klasis Raja Ampat Tengah, Papua Barat Daya. Kegiatan tahunan yang selalu ditunggu anak-anak ini dilaksanakan dengan menyusuri sejumlah pulau dan dipusatkan di Pulau Doom sebagai lokasi awal.
Founder Yayasan Pulau Doom, Engeline Yolanda Kardinal mengatakan bahwa kegiatan tersebut dirancang untuk menghadirkan sukacita Natal bagi seluruh anak tanpa membedakan latar belakang agama maupun denominasi. Tahun ini, pihaknya menyiapkan sekitar 3.000 bingkisan Natal untuk dibagikan kepada anak-anak Sekolah Minggu dari tujuh gereja di Pulau Doom, anak-anak Muslim dari dua masjid di wilayah Sorong Kepulauan, serta anak-anak dari gereja-gereja lain di luar Pulau Doom yang berada di bawah Klasis Raja Ampat Tengah.
Kegiatan Tour Santa Claus berlangsung selama dua hari. Pada Jumat, 5 Desember 2025, kegiatan dipusatkan di Pulau Doom sebagai titik awal pembagian bingkisan dan berlangsung meriah. Pada Sabtu, 6 Desember 2025, tim melanjutkan perjalanan ke Pulau Sop, Pulau Ram, dan Tanjung Lampu. Beberapa lokasi lain, seperti Pulau Malaumkarta, dijadwalkan menyusul sesuai kesiapan wilayah.
Adapun anak-anak Sekolah Minggu penerima bingkisan meliputi:
• GPdI Bukit Kalvari
• GKPMI Bethani
• GPHI Segala Bangsa
• GBGP Tabernakel Glory
• GBI Sion
• Paroki Santa Maria Bintang Laut Doom
• Sekolah Minggu Noach Bethel Doom
• Marthen Luther Tanjung Lampu
• Emanuel Pulau Sop
• Sekolah Minggu Pulau Ram
• Sekolah Minggu Pulau Malaumkarta
Sementara penerima dari kalangan Muslim berasal dari dua masjid di Pulau Doom dan satu masjid di Pulau Ram.
Engelin menjelaskan bahwa lebih dari dua ribu anak telah terdata di wilayah utama, dan jika digabungkan dengan anak-anak dari pulau-pulau lain, jumlahnya mendekati tiga ribu. Karena itu, kegiatan difokuskan pada pemerataan pemberian bingkisan agar seluruh anak dapat merasakan sukacita Natal secara bersama-sama.
Ia menambahkan bahwa rangkaian acara dimulai dengan pengarahan di Pulau Doom, dilanjutkan dengan karnaval yang menjadi ciri khas Tour Santa Claus setiap tahun. Menurutnya, kegiatan ini bukan hanya perayaan, melainkan juga simbol kebersamaan masyarakat kepulauan yang telah terjalin sejak lama.
“Di Doom, kerukunan sudah ada sejak dulu dan sampai sekarang tetap terjaga. Karena itu harus kita pelihara dan tingkatkan,” ujarnya.
Engelin berharap kegiatan ini dapat terus berlangsung setiap tahun sebagai wadah yang mempererat hubungan antarpulau, antaragama, dan antarkomunitas.
“Saya senang kalau anak-anak senang. Kalau anak-anak gembira, orang tua juga ikut gembira. Itu tujuan utama kami,” tutupnya. (***)
Tidak ada komentar